Senin, 01 September 2008

Stasiun Keberangkatan

Setiap keberangkatan
Akan memulangkan rindu pada puisi.
Pada dirimu yang belati.

Hati dan detak jantungku
Berkejaran dalam resah
Melewati bukit dan kota-kota sepi
Setelah peluit kereta mengusirku pergi
Dari mimpi dan puisi.

Waktu terlalu cepat
Bagi cintaku yang tersesat
Di hatimu. Di rumahmu.
Dan Tuhan adalah rumah berteduh
Bagi setiap yang berpulang.

Di sini,
Aku seperti kehilangan rumah yang lain
Rumah bagi diriku
Yang berpindah ke alamatmu.

Jakarta-Jogja, 2008

Tidak ada komentar: