Senin, 01 September 2008

Mengukur Bayang

Malam tiba-tiba jadi genit
Menggodaku jadi pemimpi yang frustasi.
Tapi sebentar lagi,
Aku akan kembali.
Mengukur sunyi yang dingin
Dan tubuhku tinggal bayang
Memanjang serupa rambutmu yang hitam.

Aku orang asing
Hidup dalam tumpukan kata-kata.
Dikucilkan segala hal
Segala yang tiba-tiba jadi musuhku.

Sejak dulu
Kita ingin terbebas dari mimpi buruk;
Mimpi makan enak di restoran
Mimpi creambath di salon
Mimpi jadi jutawan.
Sementara aku,
Begitu sulit terbebas darimu
Dari sejarah yang mengadiliku jadi anak tiri
Bagi bangsanya sendiri.

Aku tak ingin jadi kata-kata
Yang dilupakan bahasa ibuku.
Ibu yang setia menanak batu
Di dapur yang kosong.
Ibu yang merebus keringat ayah
Untuk menyeduh kopi tanpa gula
Di pagi hari
Pagi tanpa matahari.

Aku hanya ingin keluar darimu
Dan terbebas dari rayuanmu.

Sanggr Suto, 2008

Tidak ada komentar: